Kamis, 29 Oktober 2015

Awas!!! Ternyata Ini Bahaya Vape dan Shiha Bagi Kesehatan


Bahaya Vape dan Shiha Bagi Kesehatan

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Menurut riset 51,1 % rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga, misalnya: Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan,penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.

Shiha

Bahaya Vape dan Shiha


Shisha atau biasa juga disebut hookah merupakan gaya merokok tembakau ala Timur Tengah. Cara merokok shisha berbeda dengan mengisap rokok tembakau pada umumnya. Shisha menggunakan tabung yang berisi air. Di dalam tabung itu, tembakau dipanaskan dengan ditambahkan rasa buah-buahan. Tabung shisha juga dilengkapi dengan selang untuk menghirup asap yang dihasilkannya.

Saat ini tren merokok shisha sedang digandrungi masyarakat dan telah menjadi bagian dari pergaulan. Asapnya yang beraroma buah-buahan membuat orang-orang menjadi penasaran untuk mencobanya. Akhirnya merokok ‘buah-buahan’ ini pun dijadikan pilihan dengan alasan lebih menyehatkan ketimbang merokok tembakau biasa. Mereka pun menganggap asap shisha tidak berbahaya karena semua racun pada tembakau telah diserap oleh air.

Tapi ternyata semua anggapan-anggapan itu keliru. Merokok shisha lebih berbahaya dibandingkan merokok tembakau biasa. Menurut World Health Organization (WHO), merokok shisha selama satu jam sama bahayanya seperti mengisap 100 rokok.

Berdasarkan penelitian, asap yang akan melewati air, di mana itu merupakan proses sebelum akhirnya dihirup oleh pengguna Shisha, ternyata tetaplah membawa racun yang berasal dari logam berat. Beberapa tembakau adalah tanaman yang bisa menyerap logam berat. Dan paparan logam berat untuk jangka panjang bisa meningkatkan seseorang terkena penyakit kanker yang mematikan. Empat merek Shisha tembakau yang pernah dianalisis oleh peneliti menunjukkan bahwa terdapat logam berat di masing-masing Shisha yang dites, yaitu besi, tembaga, timah, uranium, dan kromium. Shisha terbukti berbahaya karena ternyata asap yang telah melewati air pada tabung Shisha tak sepenuhnya menyaring logam berat.

Bahaya yang menanti dari kandungan racun dan logam berat yang terhisap ketika merokok Shisha bisa mengakibatkan bermacam jenis penyakit. Apalagi jika sudah menganggap Shisha sebagai bagian dari lifestyle, efek negatif yang dirasakan tentu akan bertambah banyak dan bersifat jangka panjang.

Vape



Rokok elektrik adalah sebuah alternatif untuk produk tembakau merokok, seperti rokok, dan cerutu. Rokok elektrik adalah perangkat bertenaga baterai yang menyediakan dosis nikotin hirup dengan memberikan rasa sama seperti merokok konvensional.

Cara kerja rokok elektrik adalah mengubah nikotin cair menjadi uap. Uap yang dihasilkan dipercaya dapat mengurangi keinginan untuk merokok karena hanya mengandung nikotin dan tidak mengandung asap tembakau. Karenanya, penggunaan rokok elektrik pun makin populer. Contohnya di Amerika Serikat pada tahun 2010, hanya 2 persen perokok yang beralih ke rokok elektrik. Namun jumlahnya melonjak 30 persen pada tahun 2012.

Meski begitu, hasil penelitian di atas berbeda dengan studi yang sebelumnya dilakukan oleh Center for Tobacco Control Research and Education University of California. Menurut studi ini, penggunaan rokok elektrik tidak mampu menolong perokok mengatasi kecanduan merokok.

Vaping memang tak menghasilkan asap seperti hasil pembakaran pada rokok tembakau, melainkan uap. Namun yang perlu digarisbawahi, tetap ada efek yang dihasilkan saat menghembuskan uap vaping di ruangan tertutup.

Efek terhadap orang lain (second hand smoke) tetap ada mengingat penggunaan rokok elektrik ini menghasilkan emisi partikel halus nikotin dan zat-zat berbahaya lain ke udara di ruang tertutup, hal ini disebabkan karena cairan di dalam vaping mengandung nikotin serta propilon glycol. Nikotin merupakan salah satu bahan yang terdapat pada rokok tembakau, sedangkan propilon glycol yaitu suatu zat yang dapat menyebabkan iritasi jika dihirup. Biasanya zat ini digunakan untuk pembuatan shampoo, sebagai pengawet makanan dan pelarut obat-obatan.

Berikut bahaya pengguna vaping :

Adiksi


Vaping merupakan cara baru memasukkan nikotin dalam tubuh. Nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yaitu adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat dan juga mengakibatkan ketagihan.

Keracunan


Terdapat sebuah kasus kematian anak karena hal ini.

Bahaya terhadap sistem pernapasan


Ada peringatan dari pabrik rokok elektrik yang menyatakan :Bagi konsumen yang memiliki penyakit paru (misalnya asma, PPOK, bronkitis, pneumonia) uap yang dihasilkan rokok elektronik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini benar-benar berbahaya , terutama untuk sistem pernapasan.

Laporan kasus pribadi lain yang dirawat karena mengalami penyakit akibat rokok elektronik
diantaranya: pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok elektronik di mulut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar